Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Nasrul Azwar

Buka Puasa Bersama

koleksi: Jakfar Banda Aceh (31/05/2018) Pengurus Political Club Prodi Ilmu Politik Fisip Unsyiah Melaksanakan acara buka puasa bersama. Acara buka puasa bersama dilangsungkan di kediaman koordinator. Agenda buka puasa ini di awali dengan masak bersama.   “Pemilihan tempat buka puasa dan juga masak bersama, adalah untuk memperkuat kembali kekompakan, sudah barang tentu banyak sekali momen yang dapat di peroleh daripada masak bersama tersebut” ujar munawwar”. Memasak   secara filosofi juga dapat kita maknai, bahwa memasak memerlukan kerja sama, adanya pembagian tugas, yaitu: adanya yang bertugas mencuci sayuran, memotong sayuran dan sebaginnya. Artinya di sini, ada kolaborasi kerja sama yang padu dipraktekkan, begituhal juga dengan organisasi, di dalam organisasi setiap anggota dan pengurus memiliki tugas masing-masing, ada yang bertugas membangun kerja sama dengan lembaga atau instansi, ada yang bertugas mengelola media dan sebagainya. Maka oleh karenanya, setiap ...

Mesir dan Perubahan Budaya Politik

Mohammad Morsi, Presiden Pertama Mesir Pasca Revolusi 2011 (gambar : google) Oleh Nasrul Azwar*             Dunia selalu diliputi perubahan yang tak dapat dielakkan. Berbagai peristiwa menandai perubahan itu. Tumbang atau berdirinya suatu imperium kekuasaan, peristiwa revolusi atau peperangan merupakan salah satu penanda perubahan. Renaisance, Revolusi Industri, Revolusi Perancis, Perang dunia I & II, hingga Perang Aceh – Belanda juga merupakan penanda perubahan. Bahkan diutusnya Nabi Muhammad SAW membawa perubahan (jahiliyah ke islamiyah). Perubahan itu tergantung bagaimana masyarakat dunia memaknai peristiwa (defining events). Tak terkecuali di Mesir dengan berbagai peristiwanya yang terus menjadi perbincangan dunia.             Mesir, sejak tahun 1953 adalah sebuah Negara modern dengan sistem pemerintahan semi presidensial, dimana ada presiden dan perdana ...

MEMAHAMI TEORI KRITIS MENURUT HABERMAS

Jurgen Habermas (foto: Facebook) Oleh Nasrul Azwar [1] Abstrak Jurgen Habermas dilahirkan pada tahun 1929 di Dusseldorf, Jerman. Pemikiran – pemikirannya sangatlah rumit dan penuh filosofi. Ia   adalah   salah   seorang   tokoh   dari   Filsafat   Kritis. Ciri   khas   dari filsafat kritisnya adalah, bahwa ia selalu berkaitan erat dengan kritik terhadap hubungan-hubungan   sosial   yang   nyata.   Pemikiran   kritis   merefleksikan   masyarakat   serta   dirinya sendiri dalam konteks dialektika struktur-struktur penindasan dan emansipasi. Habermas merumuskan teorinya itu sebagai dasar epistimologisnya dengan menyatakan bahwa ilmu pengetahuan bersifat kognitif, sehingga ilmu pengetahuan tidak pernah bebas nilai. Habermas menjadi pembaharu teori kritis dari para pendahulunya semisal Hokheimer dan Andorno. Teori kritis oleh pendahululnya dianggap mengalami kebuntuan sehingga ia tampil se...