Langsung ke konten utama

About Us



Political club adalah forum diskusi muda-mudi progresif Prodi Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh Provinsi Aceh. Sebagai mahasiswa yang menekuni bidang ilmu politik serta sosial, diharapkan untuk peka terhadap isu-isu terkini dan global. Karena pada dasarnya permasalahan sosial selalu berubah-ubah dan tidak memiliki segmentasi masalah yang tetap. Bagi mahasiswa ilmu politik sendiri, permasalahan sosial menjadi ranah kajian yang diperlukan untuk menganalisis berbagai aspek-aspek kehidupan sosial. Berguna untuk mempertajam kajian yang meliputi berbagai kejadian baik sifatnya politik, ekonomi, sosial, stabilitas dan keamanan negara.
Beranjak dari keperluan keilmuan, di pertengahan bulan April 2015 bersama beberapa teman-teman Angkatan 2013 dari Prodi Ilmu Politik berinisiatif untuk membuat sebuah komunitas diskusi. Komunitas ini bernama “Political Club” yang dipelopori oleh beberapa orang dari mahasiswa Ilmu Politik dengan minat bakat berdiskusi dan menganalisis permasalahan sosio-politik. Sejak tahun 2015,  komunitas ini mulai berdiskusi ringan hingga melakukan berbagai seminar nasional dengan menghadirkan beberapa narasumber terbaik sesuai bidang ilmunya. Kegiatan ini pada dasarnya dilakukan untuk mengasah analisis, ketajaman berfikir, dan melatih mahasiswa ilmu politik untuk lugas dalam menyampaikan argumentasinya.
Kegiatan yang dilakukan pada mulanya hanya dengan diskusi rutin antar mahasiswa yang tergabung dalam komunitas ini. Tepat diadakan di Ruang Kuliah Umum (RKU) 3 Universitas Syiah Kuala di hari Jum’at pukul 08.00 WIB. Namun sesuai dengan keputusan teman-teman di komunitas, kegiatan diskusi rutin disesuaikan kembali di hari Kamis pukul
09.00 WIB di Ruang Baca Perpustakaan Universitas Syiah Kuala. Dengan membahas berbagai topik terkini yang sedang dihadapi baik level Provinsi Aceh hingga Nasional atau

bahkan membahas isu keamanan dan perdamaian dunia. Selain membahas isu sosio-politik, Political Club juga ikut berkontribusi pada penulisan blog. Hasil-hasil diskusi yang sering dilakukan pada akhirnya di publish di blog komunitas. Hal ini dilakukan agar hasil diskusi yang dilakukan komunitas dapat dijadikan referensi dan bahan bacaan bagi pembaca blog setia Political Club.
Kehadiran Political Club dapat menjadi bahan pertimbangan bagi mahasiswa prodi Ilmu Politik untuk aktif secara personal. Karena dapat dijadikan sebagai tempat belajar dan mengembangkan kemampuan diri untuk menjadi pribadi yang cakap dan lugas menyampaikan opininya. Berbagai karya ilmiah juga dapat teman-teman kirim ke komunitas Political Club agar nantinya dapat di publish dan dibaca oleh pembaca setia. Syaratnya hanya dengan menjadi mahasiswa/alumni Ilmu Politik dan paham dengan kajian karya ilmiahnya. Teman-teman dapat kirimkan hasil tulisannya baik berupa analisis atau kajian ilmiahnya ke email Political Club : politicalclub13@gmail.com
Harapan besar kami sebagai sebuah komunitas analisis ilmu politik adalah bisa menjadi wadah dan ranah diskusi bagi semua mahasiswa ilmu politik dimana pun. Agar nantinya dapat memberikan kontribusi dan melahirkan pemikir cerdas di generasi muda yang kritis. Serta bisa membawa perubahan sebagai agent of change di negeri !

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penindasan Tidak Akan Berakhir

  Oleh: Muhammad Rahul Mulyanto* Penindasan bukan bagian dari fenomena baru dalam sejarah umat manusia. Penindasan terjadi sudah berabad-abad yang lalu, dan akan tetap terus ada jika manusia masih menjadi penghuni bumi. Meskipun berbagai macam upaya yang terealisasi untuk melawan, mengakhiri, atau mengurangi praktik penindasan, kenyataannya bentuk-bentuk penindasan masih dirasakan oleh manusia hingga dewasa ini. Mengapa demikian? Karena sistem politik, sosial, ekonomi, dan budaya justru mendorong bahkan menerapkan praktik-praktik yang menindas tanpa sadar ataupun tidak. Saya akan mengawali pada sistem politik, sistem politik dari masa pra-revolusi perancis, pasca revolusi prancis, hingga saat ini sistem politik menjadi bagian paling penting pada penerapan praktik penindasan yang dilakukan oleh elit-elit birokrat pada masyarakat. Kebijakan-kebijakan politik dibentuk atas kesepakatan mereka-mereka saja tanpa melibatkan masyarakat yang lebih mengetahui apa yang dibutuhkan oleh masyara...

Ekofilosofi Deforestasi: Tinjauan Sosial dan Lingkungan di Kota dan Kabupaten Bima

  Oleh: Muhammad Muhajir Ansar & Muhammad Rahul Mulyanto* Deforestasi merupakan kondisi luas hutan yang mengalami penurunan akibat adanya konvensi hutan lahan untuk pemukiman, pertanian, infrastruktur, perkebunan, dan pertambangan. Perubahan lahan hutan menjadi lahan non hutan dapat menyebabkan pemanasan global, longsor, banjir, dan bencana alam lainnya karena akibat dari kebakaran hutan, dan penebangan kayu yang berlebihan. Deforestasi sangat berkaitan dengan penebangan atau pembalakan liar yang dapat mengancam seluruh makhluk hidup, baik hewan maupun manusia. Kota Bima dan Kabupaten Bima, yang terletak di Provinsi Nusa Tenggara Barat, memiliki kekayaan alam berupa hutan yang penting bagi ekosistem lokal, dan masyarakat sekitarnya. Namun, alih-alih untuk menjaga kekayaan alamnya, wilayah sedang menghadapi ancaman deforestasi yang sangat signifikan. Perubahan lahan hutan di Bima telah berdampak pada berbagai aspek, seperti, lingkungan, ekonomi, dan kehidupan masyarakat, terutam...

HUBUNGAN ANTARA AGAMA DAN FILSAFA

Filsafat Pendahuluan Ketika membahas hubungan antara filsafat dan agama, menarik untuk menelusuri bagaimana menemukan titik temu antara keduanya. Alasannya adalah, meskipun agama dan filsafat berangkat dari titik pijakan yang berbeda agama didasarkan pada keyakinan, sementara filsafat dimulai dari keraguan dan pertanyaan keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu mencari kebenaran. Keraguan dan pertanyaan yang menjadi ciri khas filsafat tampak berlawanan dengan keyakinan agama, namun kedua pendekatan ini berfungsi sebagai alat untuk mencapai pemahaman yang lebih dalam tentang kebenaran. Perbedaan landasan inilah yang menyebabkan perkembangan filsafat dan agama sering kali berjalan secara terpisah dan tidak saling berinteraksi dalam pemikiran modern umat Islam. Namun, baik dalam acuan normatif Islam, seperti al-Quran, maupun dalam beberapa episode sejarah klasik umat Islam, terdapat indikasi bahwa situasinya berbeda dari kecenderungan te...