Langsung ke konten utama

SMP Methodist Banda Aceh Lauching Buku Ontologi Siswa



Banda Aceh, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Methodist Banda Aceh menyelenggarakan Lauching buku antologi karya peserta didik dengan judul Warna-Warni Dibalik Pagar Biru pada 25 November 2021 pukul 10.00 Wib S.d Selesai. Kegiatan lauching ini diselenggarakan bertepatan dengan peringatan Hari Guru Nasional ke 76 tahun. Acara ini dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banda Aceh, Kabid Pembinaan SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banda Aceh, Kasi Kurikulum Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banda Aceh, Pengawas SMP Methodist Banda Aceh, Kepala Sekolah TK Methodist Banda Aceh, Kepala Sekolah SD Methodist Banda Aceh dan SMA Methodist Banda Aceh. Selain itu juga hadir semua guru dan staf SMP Methodist Banda Aceh.

 Peserta didik SMP Methodist Banda Aceh mengikuti kegiatan lauching ini dengan begitu antusias. Aula sebagai tempat pelaksanaan sudah dipadati oleh peserta didik sejak pukul 09.30 Wib. Dalam laporannnya, Ketua Gerakan Literasi Sekolah (GLS) SMP Methodist Banda Aceh, Munawwar S.Pd, S.IP., menyampaikan seharusnya ada 149 peserta didik yang akan hadir di lauching, namun dikarenakan masih berada dalam kondisi pandemi maka peserta didik yang hadir sangat terbatas hanya beberapa peserta didik yang hadir.

“GLS SMP Methodist Banda Aceh memiliki tiga skema pelaksanaan yakni; jangka pendek, menengah dan panjang. Untuk jangka pendek itu sendiri sudah diterapkan sejak tahun 2020-2021 melalui membaca buku dan menulis ataupun melakukan presentasi apa yang dipahami. Sementara untuk janga menengah melalui kelahiran sebuah karya peserta didik secara ontologis. Buku Warna-Warni Di Balik Pagar Biru menjadi buah pikiran kejujuran peserta didik selama ini. Buku ini bukanlah akhir karya peserta didik namun merupakan langkah awal terhadap kehadiran karya-karya lainnya, Ungkap Munawwar.

“SMP Methodist sebagai salah satu santuan pendidikan di Kota Banda Aceh, berkomitmen untuk mengembangkan literasi pada diri peserta didik. Buku Warna-Warni di Balik Pagar Biru menjadi bukti nyata komitmen tersebut. Apabila ada niat dan tekad maka tidak ada sesuatu yang mustahil ungkap Sheilisa Kepala SMP Methodist Banda Aceh

“Selama pandemi Covid telah terjadi pergeseran pola pembelajaran daripada sebelumnya. Sebelumnya pembelajaran dilakukan secara tatap muka namun pada saat pandemi dilakukan secara online yang berimplikasi ruang interaksi antara peserta didik dengan pendidik menjadi terbatas. Budaya literasi menjadi makin berkurang. Malah para peserta didik asyik dengan platfom tik tok yang berlebihan. Kehadiran Buku Warna-Warni di Balik Pagar Biru menunjukan dibalik fenomena tersebut masih ada ruang untuk memacu kreativitas peserta didik” ungkap Nacik Pimpinan PKMI Banda Aceh

     Buku yang dihasilkan oleh para peserta didik SMP Methodist Banda Aceh membuat saya sungguh bahagia. Namun buku ini jangan sampai menjadi awal dan akhir daripada kreativitas peserta didik. Segala sesuatu yang dilakukan untuk mengembangkan peserta didik ungkap Sulaiman Bakri, S.Pd., M.Pd selaku Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Banda Aceh

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penindasan Tidak Akan Berakhir

  Oleh: Muhammad Rahul Mulyanto* Penindasan bukan bagian dari fenomena baru dalam sejarah umat manusia. Penindasan terjadi sudah berabad-abad yang lalu, dan akan tetap terus ada jika manusia masih menjadi penghuni bumi. Meskipun berbagai macam upaya yang terealisasi untuk melawan, mengakhiri, atau mengurangi praktik penindasan, kenyataannya bentuk-bentuk penindasan masih dirasakan oleh manusia hingga dewasa ini. Mengapa demikian? Karena sistem politik, sosial, ekonomi, dan budaya justru mendorong bahkan menerapkan praktik-praktik yang menindas tanpa sadar ataupun tidak. Saya akan mengawali pada sistem politik, sistem politik dari masa pra-revolusi perancis, pasca revolusi prancis, hingga saat ini sistem politik menjadi bagian paling penting pada penerapan praktik penindasan yang dilakukan oleh elit-elit birokrat pada masyarakat. Kebijakan-kebijakan politik dibentuk atas kesepakatan mereka-mereka saja tanpa melibatkan masyarakat yang lebih mengetahui apa yang dibutuhkan oleh masyara...

Ekofilosofi Deforestasi: Tinjauan Sosial dan Lingkungan di Kota dan Kabupaten Bima

  Oleh: Muhammad Muhajir Ansar & Muhammad Rahul Mulyanto* Deforestasi merupakan kondisi luas hutan yang mengalami penurunan akibat adanya konvensi hutan lahan untuk pemukiman, pertanian, infrastruktur, perkebunan, dan pertambangan. Perubahan lahan hutan menjadi lahan non hutan dapat menyebabkan pemanasan global, longsor, banjir, dan bencana alam lainnya karena akibat dari kebakaran hutan, dan penebangan kayu yang berlebihan. Deforestasi sangat berkaitan dengan penebangan atau pembalakan liar yang dapat mengancam seluruh makhluk hidup, baik hewan maupun manusia. Kota Bima dan Kabupaten Bima, yang terletak di Provinsi Nusa Tenggara Barat, memiliki kekayaan alam berupa hutan yang penting bagi ekosistem lokal, dan masyarakat sekitarnya. Namun, alih-alih untuk menjaga kekayaan alamnya, wilayah sedang menghadapi ancaman deforestasi yang sangat signifikan. Perubahan lahan hutan di Bima telah berdampak pada berbagai aspek, seperti, lingkungan, ekonomi, dan kehidupan masyarakat, terutam...

HUBUNGAN ANTARA AGAMA DAN FILSAFA

Filsafat Pendahuluan Ketika membahas hubungan antara filsafat dan agama, menarik untuk menelusuri bagaimana menemukan titik temu antara keduanya. Alasannya adalah, meskipun agama dan filsafat berangkat dari titik pijakan yang berbeda agama didasarkan pada keyakinan, sementara filsafat dimulai dari keraguan dan pertanyaan keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu mencari kebenaran. Keraguan dan pertanyaan yang menjadi ciri khas filsafat tampak berlawanan dengan keyakinan agama, namun kedua pendekatan ini berfungsi sebagai alat untuk mencapai pemahaman yang lebih dalam tentang kebenaran. Perbedaan landasan inilah yang menyebabkan perkembangan filsafat dan agama sering kali berjalan secara terpisah dan tidak saling berinteraksi dalam pemikiran modern umat Islam. Namun, baik dalam acuan normatif Islam, seperti al-Quran, maupun dalam beberapa episode sejarah klasik umat Islam, terdapat indikasi bahwa situasinya berbeda dari kecenderungan te...