Langsung ke konten utama

PEMUDA BERKARYA ERA MILINEAL


PEMUDA BERKARYA ERA MILINEAL

Di masa sekarang ini banyak sekali pemuda yang asyek bermain dan melalai kan waktu hanya untuk nongrong di warung kopi, tapi mereka sudah lupa atas jasa-jasa pemuda masa lalu yang sudah susah payah melawan penjajahan kolonial sampai penjajahan jepang. Pemuda dulu rela berkorban nyawa harta maupun anak istri hanya untuk melawan para penjajah, yang terus menindas warga indonesia. Selama prosesi penjajahan yang sangat panjang pemuda dulu terus bersemangat untuk mendapatkan kemerdekaan.
 Kita sebagai pemuda sekarang harus bisa menghargai jasa-jasa pemuda dulu dengan membuat tindakan akan kesadaran jasa pemuda, dengan berkarya agar bangsa ini bisa maju dalam tingkat ekonomi dan tingkat kemajuan teknologi. Apalagi zaman sekarang ini zaman globalisasi yang terus mengalami perubahan di tingkat teknologi dan kita sebagai pemuda harus bisa berkreatifitas dalam perkembangan zaman, jangan cuma diam ditempat tapi harus ada perubahan dari diri sendiri untuk terus berkarya bagi bangsa dan negara agar anak cucu kita bisa melihat jasa-jasa kita di masa depan.
Ayooo pemuda kita harus berkarya dan menjadi contoh-contoh untuk adek kita yang masih di bangku sekolah, jangan cuma asyek di warung kopi. Semangatlah pemuda ditangan kita bangsa ini bisa maju dan kitalah pemimpin-pemimpin masa depan, terus bergerak melakukan kegiatan yang bermanfaat bagi kita sendiri maupun orang lain. Berkaryalah pemuda agar hasil yang kita buat bisa menjadi bukti dan saksi di masa depan seperti yang telah dilakukan oleh pemuda masa lalu. Kita sering mendengar tentang sumpah pemuda yang bertepatan pada tanggal 28 oktober setiap tahunnya, maka dengan adanya sumpah pemuda ini ayooo kita buat pergerakan perubahan di tingkat daerah kita masing-masing.
Kita patut bersyukur atas jasa-jasa pahlawan dulu sehingga kita merasakan perdamain sampai sekarang ini, dan kultur yang sudah ada di bangsa kita jangan sampai hilang ditelan waktu. Kita sebagai pemuda masa kini harus bisa melastarikan kebudayaan yang lahir dari jerih payah nenek moyang kita, maka kita harus cinta atas produk-produk bangsa mulai dari produk makanan, pakaian dan kebudayaan dan lain-lain.
Pemuda dimasa milineal ini banyak sekali yang sudah menorehkan prestasinya di beberapa bidang yang tidak kalah lagi Negara tercinta ini menjadi pemimpin dewan keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa yaitu gabungan dari semua negara yangada di dunia, sehingga ini menjadi prestasi yang sangat langka dan menjadi momen untuk Negara Indonesia memberikan pelayanan maksimal bagi Negara pelastina yang tidak di akui oleh Negara barat. Ibuk Retno Marsudi mendapatkan mandate sebagai Presiden DK PBB, dia salah satu pemudi yang sudah bisa bersaing dengan Negara lain sehingga Negara kita diakui oleh pihak asing.
Jadi mari kepada pemuda-pemudi untuk terus bergerak supaya Indonesia ini bisa menjadi Negara terbesar dalam bidang ekonomi dan diakui dalam politiknya dikarenakan kita Negara penduduk terbesar yang keempat di dunia, seharusnya sumber daya manusia kita cukup untuk membangun Negara ini yang sudah lama tidur disebabkan oleh pemudanya banyak sekali mencari keuntungan untuk pribadi sehingga mereka tidak malu dengan prilaku korupsi yang sudah mereka lakukan.
Mari para pemuda kita sebagai agen perubahan Negara ini, sudah saatnya kita untuk memberikan pelayanan terbaik kepada bangsa dan Negara kita supaya kita bisa maju dan terus maju.


Penulis

Jakfar
(Pemuda Milineal)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penindasan Tidak Akan Berakhir

  Oleh: Muhammad Rahul Mulyanto* Penindasan bukan bagian dari fenomena baru dalam sejarah umat manusia. Penindasan terjadi sudah berabad-abad yang lalu, dan akan tetap terus ada jika manusia masih menjadi penghuni bumi. Meskipun berbagai macam upaya yang terealisasi untuk melawan, mengakhiri, atau mengurangi praktik penindasan, kenyataannya bentuk-bentuk penindasan masih dirasakan oleh manusia hingga dewasa ini. Mengapa demikian? Karena sistem politik, sosial, ekonomi, dan budaya justru mendorong bahkan menerapkan praktik-praktik yang menindas tanpa sadar ataupun tidak. Saya akan mengawali pada sistem politik, sistem politik dari masa pra-revolusi perancis, pasca revolusi prancis, hingga saat ini sistem politik menjadi bagian paling penting pada penerapan praktik penindasan yang dilakukan oleh elit-elit birokrat pada masyarakat. Kebijakan-kebijakan politik dibentuk atas kesepakatan mereka-mereka saja tanpa melibatkan masyarakat yang lebih mengetahui apa yang dibutuhkan oleh masyara...

Ekofilosofi Deforestasi: Tinjauan Sosial dan Lingkungan di Kota dan Kabupaten Bima

  Oleh: Muhammad Muhajir Ansar & Muhammad Rahul Mulyanto* Deforestasi merupakan kondisi luas hutan yang mengalami penurunan akibat adanya konvensi hutan lahan untuk pemukiman, pertanian, infrastruktur, perkebunan, dan pertambangan. Perubahan lahan hutan menjadi lahan non hutan dapat menyebabkan pemanasan global, longsor, banjir, dan bencana alam lainnya karena akibat dari kebakaran hutan, dan penebangan kayu yang berlebihan. Deforestasi sangat berkaitan dengan penebangan atau pembalakan liar yang dapat mengancam seluruh makhluk hidup, baik hewan maupun manusia. Kota Bima dan Kabupaten Bima, yang terletak di Provinsi Nusa Tenggara Barat, memiliki kekayaan alam berupa hutan yang penting bagi ekosistem lokal, dan masyarakat sekitarnya. Namun, alih-alih untuk menjaga kekayaan alamnya, wilayah sedang menghadapi ancaman deforestasi yang sangat signifikan. Perubahan lahan hutan di Bima telah berdampak pada berbagai aspek, seperti, lingkungan, ekonomi, dan kehidupan masyarakat, terutam...

HUBUNGAN ANTARA AGAMA DAN FILSAFA

Filsafat Pendahuluan Ketika membahas hubungan antara filsafat dan agama, menarik untuk menelusuri bagaimana menemukan titik temu antara keduanya. Alasannya adalah, meskipun agama dan filsafat berangkat dari titik pijakan yang berbeda agama didasarkan pada keyakinan, sementara filsafat dimulai dari keraguan dan pertanyaan keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu mencari kebenaran. Keraguan dan pertanyaan yang menjadi ciri khas filsafat tampak berlawanan dengan keyakinan agama, namun kedua pendekatan ini berfungsi sebagai alat untuk mencapai pemahaman yang lebih dalam tentang kebenaran. Perbedaan landasan inilah yang menyebabkan perkembangan filsafat dan agama sering kali berjalan secara terpisah dan tidak saling berinteraksi dalam pemikiran modern umat Islam. Namun, baik dalam acuan normatif Islam, seperti al-Quran, maupun dalam beberapa episode sejarah klasik umat Islam, terdapat indikasi bahwa situasinya berbeda dari kecenderungan te...