Trans Kutaraja

Ilustrasi Google
Banda Aceh, (12/5/2016), Political Club Prodi Ilmu Politik Unsyiah menaiki Bus Trans Koetaradja, Disaat memasuki kedalam bus Trans Koetaradja tersebut, seluruh anggota Political Club terkejut dengan berbagai fasilitas yang terdapat pada bus tersebut. Dimana bus tersebut dilengkapi dengan beberapa fasilitas, AC, kursi yang empuk, musik, dan juga ada pemisahan antara laki-laki dan perempuan.
       Pemisahan ini tentunya menjadi langkah yang sangat tepat, untuk mendukung pelaksaan syariat Islam di Aceh dalam hal ini kota Banda Aceh. Menurut Jakfar salah satu penumpang bus Trans Koetaradja ini memaparkan bahwa hal itu sangat tepat agar membentuk pola pikir generasi muda bahwa laki-laki dan perempuan tidak boleh begitu dekat dan saling memandang, beliau juga menambahkan apabila laki-laki dan perempuan saling memandang maka hal tersebut termasuk di dalam zina mata dan hal ini kerap sekali terjadi di Aceh dan dianggap hal yang biasa padahal sudah seyogianya hal ini tidak boleh dibiarkan melainkan harus bisa dibasmi agar bisa mewujudkan pelaksaan syariat Islam yang kaffah di Aceh.
       Di sisi lain banyak sekali penumpang yang masih anak-anak, namun mereka berani naik bus Trans Koetaradja sendiri tanpa ditemani oleh orang tuanya, Abral salah dari penumpang yang masih duduk di kelas 3 SD, mengatakan bahwa orang tuannya memberikannya izin untuk naik bus kutaraja sendiri. Karena bus ini dilengkapi dengan kernet yang ramah dan juga setiap pemberherian selalu dikontrol oleh kernet itu sehingga juga aman bagi anak-anak yang masih kecil.
       “Trans Koetaradja harus memiliki koridor jalan sendiri agar, masyarakat tidak terganggu dengan ukuran bus yang lumayan besar, beliau juga mencontohkan bila di Jakarta bus ini diberikan koridor sendiri, sehingga tidak menganggu masyarakat yang naik roda dua dan empat. Namun beliau juga menambahkan bahwa belum adanya koridor sendiri merupakan hal yang wajar mengingat bus baru satu minggu beroperasi di Banda Aceh dan memerlukan waktu untuk pembuatan koridor ini, beliau juga optimis bahwa kedepan Trans kutaraja akan ada koridor sendiri” ungkap tarmizi mahasiswa dan juga pengurus OKP Pemuda Aceh Selatan (PAS).
       Trans Koetaradja bertujuan untuk mengatasi kemancetan yang selama ini memang sudah menjadi penyakit di Kota Banda Aceh, dengan berbagai fasilitas yang ada maka sudah barang tentu membuat masyarakat kota Banda Aceh berhijrah dari kenderaan roda dua atau roda empat menjadi naik Trans Koetaradja sehingga kemancetan tidak ada lagi di Banda Aceh. 

Posting Komentar

0 Komentar